Siklus Hidup Pengembangan Sistem

  1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

System Development Life Cycle (SDLC) atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah suatu metode tradisional yang digunakan untuk membangun, memelihara dan mengganti suatu sistem informasi (Jogiyanto, 1993). SDLC dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Banyak ragam kerangka kerja berdasarkan pengembangan SDLC, yang masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri. Beberapa contoh metodologi pengembangan perangkat lunak yang tersedia, antara lain waterfall, prototyping, incremental, spiral, RAD.

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi berdasarkan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycles). Siklus Hidup Pengembangan Sistem merupakan penerapan pendekatan sistem untuk mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer (M.C.Leod, 2004).

2. Prinsip Pengembangan Sistem

  • Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen dan sistem harus dapat mendukung kebutuhan manajemen
  • Sistem yang dikembangkan adalah merupakan investasi yang besar. Perhatikan benefitharus lebih besar daripada cost dengan menggunakan cost-benefit analysis dan cost-effectivenes analysis.
  • Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik karena SDM merupakan faktor utama yang menetukan berhasil atau tidaknya suatu sistem, baik dalam proses pengembangannya penerapannya maupun dalam proses operasinya.
  • Diperlukan tahapan kerja sebagai tahapan-tahapan pekerjaan dan tugas-tugas pekerjaan yang akan dilakukan.
  • Proses tidak harus urut tetapi dapat dilakukan secara bersamaan.
  • Jangan takut pada resiko kegagalan karena dalam pengembangan sistem kegagalan adalah hal yang biasa, jika takut dengan kegagalan maka tidak akan pernah ada pengembangan sistem.
  • Harus ada dokumentasi pengembangan sistem dan dikumpulkan selama proses pengembangan sistem.

3. TPS,MPS,DSS,dan ES

  • Transaction Processing System (TPS) biasa juga disebut dengan sistem pemrosesan transaksi adalah sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin.
Contohnya : Menghasilkan laporan untuk menyediakan rangkuman dari setiap transaksi.
  • Management Information System (MIS) atau sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu.
  • Decision Support System adalah sistem informasi pada level manajemen suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur  dan tidak terstruktur.
  • Expert System (ES) adalah Representasi pengetahuan yang mengambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah.

4. Tahapan SDLC

  • Perencanaan sistem

Pada tahapan ini dibentuk struktur kerja strategis yang luas, pandangan sistem informasi baru yang jelas akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi, proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan, sumber daya baru direncanakan untuk, dan disediakan untuk mendukung pengembangan sistem. Pada tahap ini direncanakan dari aspek teknis (sarana prasarana yang dipergunakan untuk mengembangkan sistem), aspek ekonomi (anggaran yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem), dan aspek sumber daya manusia (siapa yang akan mengembangkan; manajemen puncak, analis, dan programmer, dan siapa sasaran dari sistem yang dikembangkan).

  • Analisis sistem

Pada tahapan ini dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbale balik yang terkait dalam pengembangan sistem, definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala sistem, ditambah identifikasi biaya, keuntungan. Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada tahap ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai. Selain itu analis juga akan menguji kelayakan sistem dari aspek ekonomi, teknis dan SDM sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh sistem.

  • Perencanaan Sistem Secara Umum/Konseptua

Tahapan ini dibentuk alternative perancangan konseptual untuk perluasan pandangan kebutuhan pemakai (berdasarkan umur, status, profesi, gender pengguna). Alternatif perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka. Pada tahap ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Sistem dibuat desain antarmuka (interface), hak dan wewenang pengguna, content sistem, dikonsep bagaimana sistem nantinya akan bekerja.

  • Evaluasi dan Seleksi Sistem.

Pada tahap ini, nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem. Karena akhir tahap perancangan sistem menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Evaluasi dilaksanakan tidak hanya pada tahap ini tetapi juga dilaksanakan disetiap tahapan SDLC. Semua aspek sistem di evaluasi: teknis, ekonomi, laporan uji kelayakan, dsb.

  • Perancangan Sistem

Pada tahap ini menyediakan spesifikasi untuk perancangan sesuai konseptual. Semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detil. Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output ditinjau ulang dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Akhir tahap ini laporan rancangan sistem secara detil dihasilkan. Tahap ini sistem yang msh dalam bentuk konsep diwujudkan dalam bentuk desain. Siapa pengguna dan apa hak dan wewenang pengguna. Semua kebutuhan yang sudah dikumpulkan disusun satu persatu. Semua komponen baik manajemen, analis dan programen bekerja sama mewujudkan konsep tersebut.

  • Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem

Tahap ini sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi, beberapa tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru. Laporan implementasi yang dibuat pada tahap ini ada dua bagian, yaitu rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau program dan evaluation review technique (PERT) chart dan penjadwalan proyek serta teknik manajemen. Evaluasi dibutuhkan pada tahap ini untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan sistem dikembangkan. Jika masih terdapat kekurangan maka akan dilakukan perbaikan sampai sistem tersebut berjalan sesuai dengan rencana. Setelah itu sistem akan diinstalasi dan dilakukan perawatan agar sistem dapat bekerja dengan optimal.

5. Pihak Yang Terlibat Sistem Informasi

  • Manajer SI
  • Analis Sistem
  • Programmer
  • Pengguna akhir
  • Supporting end user
  • Manajer Bisnis
  • Teknisi SI lainnya

6. Keunggulan SDLC

  • Sederhana dan mudah digunakan.
  • Mudah untuk mengatur tugas dan tahap yang jelas.
  • Kebutuhan harus jelas sebelum pergi ke fase berikutnya.
  • Setiap fase perkembangan hasil dalam rangka linear tanpa tumpang tindih.

7. Kelemahan SDLC

  • Pengguna dapat menilai kualitas hanya di akhir proses dan sulit untuk meramalkan hasil tanpa mengikuti setiap langkah-proses.
  • Klien mengalami kesulitan melakukan perubahan di pertengah proses .
  • Proses yang panjang dan memiliki resiko yang tinggi jika ada kesalahan di awal proses.
  • Pengguna tidak dapat mereview produk sebelum produk tersebut selesai diproduksi.

 

SOURCE:

http://sisteminformasi-rhj.blogspot.com/2014/11/siklus-hidup-pengembangan-sistem.html

http://uunhereee.blogspot.com/2016/06/siklus-hidup-pengembangan-sistem-sdlc.html

Siklus Hidup Pengembangan Sistem/ System Development Life Cycle (SDLC)

 

Print Friendly, PDF & Email